2009-01-31

video AIB ngurai :D

pertanyaan paling mendasar dari video ini,, gue kenapa??
gue gak tau,, dan mau2nya gue dikerjain sama alumni sampe gitu HUH!!



apa sii video yg dimaksud??


ini adalah video gue dan kawan2 seperjuangan gue di KI.PKBR 54 ang.29 NGURAI. ini pas diklat LATSARBID di Cimacan, sekitar kota bunga gituh. nah, ini yg bikin gamenya itu alumni. kita sama sekali gak tau rencana mereka. dan akhirnya kita malah disuruh ikutan games mereka yg bener dah bikin kita gila sendiri. hahahaha.....

ngakak aja, this video is made to make you guys laughing out loud until you roll on the floor :D :D :D

Lalu lalu..??

2009-01-29

maii header,, for sure

ada pakah dengan headerku?? penasaran??

jadi,, kalian liat header gue diatas sanah? itu gue lakuin demi gratisan sodara-sodara, demi gratisan. wakakakakak.....

jadi,, ceritanya bang dikung bakal jadi sinterklas dan membagikan 200 tiket gratis premiere film KAMBING JANTAN. look ppl,, kambing jantan. it's gotta be hillarious. makanya gue mau ikutan. dan caranya seperti diatas sanah :D
tapi sebenernya yah,, gue gk tau gimana cara masangnya seperti yg di blognya bang dikung makanya gue ganti aja seklaian semuanya wakakakakak..... aduh maafkanlah aku yg odong inih hihhi....

oh ya guys,, sorry for keeping this blog outta reach beberapa hari ini. secara kemaren gue pergi ke puncak buat ikut diklat LATSARBID. selengkapnya di postingan berikutnya yaa :)

okeh, besok ada ulangan math sama chemistry,, so i must study study and study. AARRGGHHH...!!! menyebalkan T.T

Lalu lalu..??

2009-01-22

maii story, read it!!

hei hei guys, I made a simple story for my school event, BUBLE. well, I don't know if it good or not. just read it if you wish ok??


Always Bestfriend

Aku tahu, ini semua bukan murni salahmu. Akupun terlibat dalam masalah ini. Dan aku bukanlah murni sebagai objek penderita disini. Perbuatanku juga mempengaruhi semuanya. Dan aku tahu, salahku begitu kejam menuduhnya, menuntut tanggung jawab sepenuhnya pada dia. Dan itu sebuah kesalahan yang amat fatal.
Sebuah keegoisan telah merusak tali persahabatanku. Dengan egoisnya aku telah menuduhnya, melampiaskan segala emosi yang ada pada saat itu. Dan aku tahu itu salah. Tapi tetap saja aku melakukannya. Dan itu sebuah kebodohan yang mungkin tak akan dimaafkan olehnya.
Aku tahu dia. Aku tahu dia sampai ke rahasia terkelamnya. Dan begitu juga sebaliknya. Yang aku tidak mengerti, mengapa semua ini terjadi. Padahal kami telah mengenal satu sama lainnya sebegitu dalamnya. Tapi mengapa kami tidak bisa mengerti satu sama lain? Mengapa kami begitu mudahnya terbawa oleh emosi? Sebenarnya apa yang terjadi pada kami?
Padahal dulu kami begitu akrab. Padahal dulu kami begitu mengerti satu sama lain. Pasti ada alasan lain. Aku yakin sekali akan pikiranku satu ini.
Besok, aku akan coba meminta maaf padanya. Dan aku harap, dia akan memaafkanku.
***
Baik, sepertinya aku salah. SALAH BESAR. Dengar itu baik-baik. dia sama sekali tidak bisa mengertiku sedikitpun. Tidak bisa mengerti kesalahan orang yang dilakukan secara tidak sengaja. Dan juga dia tidak mau mengakui kesalahan diri sendiri.
Seharusnya dia tidak marah-marah seperti tadi. Seharusnya dia tidak membentakku seperti tadi. Aku sudah menahan emosiku agar kami bisa berbaikan. Tapi nyatanya dia malah membentakku, tidak menghargai satu patah katapun yang keluar dari mulutku. Apakah itu seorang sahabat? Bahkan apa bisa dia dibilang temanku? Tidak sama sekali.
Cukup sudah, aku sudah bosan. Selama ini aku sudah cukup bersabar menghadapi sifat-sifatnya yang benar-benar membuatku muak. Aku bersabar karena aku tahu akupun juga mempunyai sifat-sifat yang membuat dia kesal. Tapi rupanya kesabaran aku ini tidak dibalas setitikpun olehnya. Jadi percuma saja aku bersabar lebih lama lagi. Percuma saja aku berusaha mengerti dia. Hanya ssebuah usaha yang sia-sia.
Aku paham dia sangat amat marah padaku. Kesalahanku, yang langsung saja menuduhnya tanpa investigasi terlebih dahulu, membuatnya merasa dikhianati. Tapi memang, berita itu sangat amat membuatku marah. Dion adalah pacarku. Dia adalah orang yang sangat kusayangi, seperti aku menyayangi dia. Karena itu aku langsung saja percaya dengan berita miring itu. Oke, oke, aku memang salah. Tapi itu human error, oke? Dan aku tidak percaya dia tidak mengerti hal itu.
Jika ditanya perasaanku, aku sangat marah. Namun jauh dilubuk hatiku, aku sangat sedih. Melebihi amarahku. Aku sedih mengapa persahabatanku dapat hancur begitu saja. Hanya karena emosi sesaatku. Hanya karena salah paham yang sepele. Hanya karena seseorang yang baru saja memasuki hidupku, hidup kami. Dion, Irvan, Ratih, Merli, semuanya. Aku benci Merli, dia yang telah memberitahuku gossip itu. Aku benci Ratih, dia yang menghasutku agar langsung melabrak dia. Aku benci Irvan, dia membuat sahabatku tidak mau memaafkanku. Aku benci Dion, dia yang membuatku buta akan segala kebaikkan sahabatku. Mengapa semua ini terjadi?
Aku tidak akan mengizinkan diriku untuk menangisi keadaan. Tapi disaat seperti ini, aku ingin sekali menangis. Aku ingin sekali menumpahkan segala kesedihanku. Aku ingin bercerita. Tapi dengan siapa? Sahabatkulah objek yang ingin kuceritakan. Jadi tidak mungkin aku akan bercerita dengan dia. Lagipula dia tidak akan mendengarkan saat ini. Lalu, kepada siapa aku akan bercerita?
***
Sebenarnya aku merasa tersiksa. Sangat tersiksa. Setiap kali aku berjumpa dengannya di koridor sekolah. Apalagi kami sekelas. Dan dahulu kami duduk sebangku. Tentu saja dia memilih pindah karena pertikaian kami ini. Walaupun dari luar aku tampak biasa, tampak juga marah dengannya, namun sesungguhnya aku menangis dalam hati.
Dahulu, untukku sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Selain aku sangat suka mempelajari sesuatu yang baru, juga karena ada dia. Dia adalah orang yang selalu membuatku bahagia. Saling mengerti satu sama lain, saling melengkapi satu sama lain. Rasanya teriris hatiku saat melihatnya menjauh dariku. Membuang mukanya dariku. Berjalan dengan orang lain yang bahkan tidak dia, maksudku kami, sukai. Aku tahu maksudnya. Dia ingin menunjukkan bahwa dia bisa berdiri tanpa aku. dan sejujurnya itu sangat membuatku sedih.
Aku memilih sendirian. Sendirian merenungi masalah ini. Sebenarnya bagaimana kronologis masalah ini?
Pertama, Merli dan Ratih mendatangiku. Mereka memberitahuku kalau Arvi sedang berduaan dengan Dion. Pertama aku tidak begitu percaya. Aku percaya Dion dan Arvi. Arvi adalah sahabatku yang sangat berharga dan aku kenal dia. Dia tidak akan merebut Dion apapun yang terjadi.
Namun, tiga hari berturut-turut Merli dan Ratih mengatakan hal yang sama. Mau tidak mau aku harus menyelidikinya. Dan suatu saat aku menemukan mereka sedang duduk berdua dikantin, bercengkrama dengan riangnya. Jujur, aku emosi. Namun aku mencoba berpikir positif, mungkin mereka ada hal yang harus dibicarakan. Mungkin.
Dan sungguh aku benci ketidaktahuanku saat itu.
Setelah itu aku mulai menjauh dari Arvi. Arvi bingung, dan sempat bertanya kenapa. Namun aku memilih bungkam, sesuatu yang tidak pernah kulakukan sebelumnya terhadap Arvi. Aku ingin tidak percaya, namun tidak bisa. Keduanya tidak pernah memberitahuku apa yang mereka bicarakan. Sesaat aku merasa dikhianati oleh pacar dan sahabatku sendiri. Dan itu sakit.
Merli dan Ratih berusaha membujukku untuk melabrak dia. Namun aku berusaha untuk menolak. Walaupun jauh dilubuk hatiku ingin sekali rasanya memuntahkan seluruh kekecewaanku di depan mukanya, namun aku bertahan. Tapi pertahananku lama-lama luruh dan terjadilah saat itu.
Saat aku memuntahkan seluruh amarahku didepan mukanya.
Aku ingat ekspresi dia saat itu. Antara marah, tidak percaya, dan kecewa. Marah karena telah diperlakukan buruk didepan umum. Tidak percaya aku akan mengamuk didepannya. Dan kecewa karena aku dengan mudahnya percaya dengan omong kosong belaka. Bagaimana tidak, itu terjadi di depan mukaku sendiri. Aku melihatnya.
Kami sama-sama kecewa saat itu. Dan hari itu, aku catat sebagai hari terburukku. Hari dimana semua hal menyenangkan yang telah kulalui bersamanya hilang begitu saja. Hanya karena emosi sesaat.
Sakit.
Hati ini terasa sakit sekali. perasaan kehilangan memang saat menyakitkan. Seperti dulu saat aku putus dengan Irvan. Namun kali ini lebih sakit. Jauh lebih sakit. Arvi adalah sahabat sejatiku, dahulu aku berpikir begitu. Dan aku berharap itu tercapai. Namun harapan hanyalah harapan.
***
Hari ini hari kedua aku diopname. Penyakit jantungku sudah semakin parah, dan membuatku harus dioperasi. Dan lebih parahnya lagi, Arvi belum mau memaafkanku.
Aku tahu dia sangat marah. Namun aku tidak tahu dia akan marah seperti ini. Aku ingin meminta maaf, tapi aku tidak bisa. Aku harus terus tidur di ranjang rumah sakit ini, menunggu saatnya aku dioperasi.
Selama dirumah sakit, aku berkali-kali mencoba untuk menelpon telepon seluler milik Arvi. Namun pilihannya hanya tiga. Mati, tidak diangkat, atau di reject. Pesanku juga tidak dibalas. Dan aku yakin, sebelum dibacapun sudah dihapusnya. Belakangan ini aku semakin skeptis. Hidupku tinggal sebentar lagi, dan sahabatku belum mau untuk memaafkanku. Dan menurutku itu sama saja mati.
Berkali-kali Dion menjengukku di rumah sakit. dia berusaha untuk menghiburku. Aku sedikit kecewa terhadapnya. Dia belum mau memberitahuku apa yang dibicarakannya dengan Arvi. Dia selalu mengalihkan pembicaraan setiap aku berusaha menginterogasinya. Hal ini membuat dia sangat merasa bersalah. Aku tahu itu. Tergambar jelas dimukanya. Namun aku tidak peduli.
Saat ini, di detik-detik terakhir hidupku ini, aku hanya ingin Arvi ada disampingku. Tidak perlu menginap. Tidak perlu mengajakku mengobrol. Tidak perlu menghiburku. Cukup berada disampingku, diam tanpa bahasa, namun aku tahu dia sedang memberiku kekuatan untuk terus hidup.
***
Nanti jam empat sore, aku akan menjalani operasi. Dan aku ingin cepat mengakhiri hidupku ini. Kupikir untuk apa aku menjalani operasi kalau kemungkinanku untuk bertahan hanya 20%? Saat menyetujuinya, yang aku pikirkan hanyalah kalau aku mati, Arvi akan memaafkanku. Namun jika sampai saat ini Arvi masih belum menjawab telepon atau membalas pesaku, sepertinya itu sangat mustahil.
Sekarang pukul tiga sore. Satu jam lagi operasi akan dimulai. Dion datang untuk menemaniku. Parasnya pucat. Dia belum tidur sejak semalam. Dan dia bolos sekolah selama tiga hari berturut-turut untuk menemaniku. Aku merasa tersanjung, namun hal itu tidak bisa membuatku bahagia. Yang aku butuhkan hanya Arvi.

Aku sudah masuk ruang isolasi. Sepuluh menit lagi aku akan memasuki ruang operasi. Diruang ini aku diperiksa secara keseluruhan untuk memastikan bahwa kesehatanku cukup mendukung jalannya operasi. Untuk membesarkan peluang aku bertahan setelah operasi. Namun aku tidak peduli. Arvi masih belum mau memaafkanku. Jadi tidak ada gunanya aku bertahan setelah operasi.
Tiba-tiba, dari arah pintu di ujung lorong, ada suara derap langkah lari. Aku menyeringai. Tidak mungkin ia akan diizinkan masuk ke dalam lorong menuju ruang isolasi.
Aku memejamkan mata. Sebentar lagi, aku akan dibius dan entah akan terbangun lagi atau tidak. Namun aku mendengar suara ketokan di kaca tembus pandang yang mengarah ke lorong. Sesaat aku merasa itu malaikat pencabut nyawa yang sedang memanggilku. Atau setidaknya itu adalah ilusiku karena putus asa.
Namun ternyata tidak. Itu Arvi. Nafasnya terengah-engah. Rupanya dia yang berlari menyusuri lorong tadi. Aku terperangah dan tersenyum. Aku meminta dokter yang akan mendorongku memasuki ruang operasi untuk mendorongku mendekati kaca. Arvi memandangku dari sana.
Sesaat kami saling berpandangan. Arvi tersenyum. Aku berusaha berkata, tapi Arvi menempelkan telunjukkan ke jendela, pertanda menyuruhku untuk diam. Kami saling senyum. Aku tahu dia telah memaafkanku. Aku tahu itu.
Dia menempelkan telapak tangannya ke kaca. Aku berusaha untuk mengikutinya. Aku dan Arvi berkhayal tangan kami bersentuhan, saling mengungkapkan segala rasa dan pikiran tanpa kata-kata. Arvi tersenyum sekali lagi, dan aku mengikutinya. Dokter yang akan mengoperasiku memintaku untuk melepaskan tanganku dari kaca karena tempat tidurku akan didorong ke dalam ruang operasi. Rasanya enggan sekali kulepas, namun aku harus melepasnya. Karena aku harus menghadapi takdirku. Dan aku tidak takut.
Karena aku tahu aku punya seorang sahabat sejati yang aku harapkan. Karena aku tahu sesusah apapun dia akan menyemangatiku. Karena aku tahu, dia telah memaafkan kesalahanku.
Dan karena aku tahu aku masih punya alasan untuk hidup.
***
Arvi mengenggam selembar kertas lusuh ditangannya yang bergetar. Rasanya tidak perlu ia mengeluatkan sepatah katapun untuk mengungkapkan perasaannya saat itu.
Kertas itu ia baca sekali lagi, dengan penuh penghayatan. Dan kali ini dengan suara yang lebih lantang. Karena ia ingin agar Luna mendengarnya.

When the earth fell
I don't promise myself to be there
Even when you try to yell
Coz I might stay in other side of the sphere

But I will pray you’ll stop waiting
And get a friend near you to run together
So both of you didn’t fell
And find a place of shelter

When you will commit suicide
No oath given form me to save you
Or being right there on your side
Coz maybe I don't even know what to do

But I will make you sure you know
Whether your decision is right or wrong
And I’ll just get on your flow
Hoping you’ll be just as strong

When both of us are away
Never have I promised to travel searching
To give you word of shelter to say
Coz I might not able to think


But I’ll think of you
For the existence you let me feel
Even they’re just a lifetime’s few
Because all these feeling are real

When I vanished from you
I don't say I'll say sentimental stuff
Which I bet far from true
Coz I'll disgusted about the buff

I might just say what I hate about you
So you’ll get even more friends
That will never once flew
And never think to trenches


When you went all stressed
I'm not saying I'll give you peace
For frustration to suppressed
Coz I might prefer to enjoy my own bliss

But still, I have something to give
That is to keep on silent
So with independence you’ll able to live
And alone you’ll have troubles prevented

We’ll both grow
Sail on different ship
With different water flow
But same unique kind of friendship

Puisi dengan bahasa inggris yang ia tulis bersama Luna saat mereka baru saja lulus bersama dari suatu lembaga pendidikan bahasa inggris. Saat membacanya, semakin lama suaranya semakin mengecil. Ia merasa sendiri, sepi, tidak ada yang memegangi kertas bersama. Airmatanya pun menetes.
Angin berhembus melewati telinganya. Arvi terkesiap. Ia seperti mendengar suara Luna. Luna yang berbisik. Menenangkannya. Membuatnya tidak merasa sendiri lagi. Tersenyum padanya.
Arvi menghapus airmatanya. Ia tahu, ia harus tegar. Ia menyesal karena tidak memaafkan Luna hanya karena gengsi. Namun ia tahu, Luna tidak mempermasalahkannya.
Sebelum ia pergi, Arvi meletakkan sebuah kado kecil. Arvi tersenyum sendiri saat ingat apa yang ia bicarakan dengan Dion saat itu. Mereka hanya berdiskusi tentang kado apa yang harusnya mereka beri saat ulangtahun Luna yang ke-17. Dan itu adalah hari ini.
“Happy birthday, my always best friend”

Lalu lalu..??

2009-01-18

bingung,, lagi^^

kalau kalian mau tau yaa,, beberapa hari ini gue lagi sebel bangt sama diri gue sendiri. pertama, gue sebel kenapa gue bisa jadi segini malesnya. entah apa yg terjadi ama gue selama 1 setengah tahun ini. perasaan waktu smp gue gak segini malesnya deh. toh kalao gue males, nilai gue masi bisa bagus. tapi kalo disini kan gak bisa sama sekali ya kn??
kedua, gue gak bisa jaga badan gue sendiri. sekarang gue sakit, dan gue gk tau apa yg bisa gue lakuin terhadap penyakit gue ini. ah bingunggg..... T.T

au ah,, gue bingung bingung bingung....

Lalu lalu..??

2009-01-13

NGURAI - Raash

ini adalah posting tentang laras,, anggota ngurai yang sudah pindah. dia adalah....

Bertemu lagi dengan saiia yang akan melanjutkn seri postingan saiia tentang anggota KI.PKBR 54 ang.29 I GUSTI NGURAH RAI atau yang biasa disingkat NGURAI :D

Well sebenernya dia ini udah pindah terhitung semester dua kemaren. Tapi, kau kan selalu kita anggap sebagai ngurai kok^^

Dia ini anak ngurai yang sering dibilang TOA saking cemprengnya suara dia. Dah gitu, gak bisa diem banget. Kalo cerita suka lebai, tangan dan ekspresinya maen semua hha… bener-bener deh,, semangat banget kalo cerita. Dia juga orang yang sangat sensitive, dikit-dikit nangis. Yah, bisa dibilang 'agak' cengeng juga sii hhe…

Kekurangan dia apa yaa… dia itu agak susah kalo disuruh tanggung jawab ttg tugasnya. Makanya gue agak kesulitan juga kerja bareng dia. Tapi setidaknya dia masih mau ngerjain lah. Well,, walau agak kurang di sana-sini. Hhe.. nobody's perfect, rite?

Sekarang raash ada di Surabaya, gak tau pindah kenapa. Kalo gak salah sii gara-gara bokapnya pindah dinas. Duh paling gk enak kalo bokap pindah dinas trus kita ikut. Pindah sekolah juga sii,, kan males hha *duh jadi curcol hha ;P*

Ngurai elapsed
Amel
Berdi
Ika
Meta
Fany


Lalu lalu..??

NGURAI - Elva

ini adalh postingan tentang dia,, yang namanya ada di judul postingan. dia itu...

Sekarang giliran Elva, sang Assisten Kegiatan KI.PKBR 54 ang. 29 NGURAI RAI hhe…

Nama panjang dia itu Elvania Kristiawati. Dia orangnya well,, kalo pertama kali kenal pasti bilangnya jutek, tukang marah, dst dsb. Tapi dia bae sii,, walau emang bener suka jutek atau marah-marah. Peace vaa :D

Dia, sebagai ass.Kegiatan, dia adalah SEKSI REPOT di semua kegiatan hha… tukang ngider sana-sini, minta tanda tangan si anu, ngejer si anu buat ngomongin ini itu, kerjaannya tiap hari bikin fordis hha…. Tapi gue akuin, kerja dia itu lumayan memuaskan *ini beneran loh vaa :D* kegiatan berjalan dengan mulus. Well tapi emang sii pernah berbeda pendapat ama ngurai yang laen. Itu wajar kok, tenang aja.

Kalo kesehariannya, dia itu termasuk orang yang spontan. Trus sensitive juga. Nah bedanya ama raash, dia itu kalo tersinggung malah balik marah. Kalo raash kan nangis. Hha…. kalo elva udah marah, kadang-kadang suka jadi dendam sii. Jangan gitu ya saii,, gak bae buat elo juga *saran wasdal neh hha :P* dan kalo udah menyangkut ttg cinta,, tiba-tiba aja dia berubah jadi anak yang pemalu. Wahahahaha,,, agak aneh juga sii ngeliat elva yang tadinya pemberani melawan siapapun walau anak OSIS/MPK sekalipun eh malah gentar sama sang pujaan hati hhe…. Tenang aja va, gue gak nyalahin elo. Gue juga gitu kok hha….


Ngurai Elapsed
Amel
Berdi
Ika
Meta
Fany
Raash

Lalu lalu..??

2009-01-09

tenyata...

ternyata nilai gue gak jelek2 amad hihhi...ternyata nilai gue gak jelek2 amad hihhi...

gue dapet rank 5 di kelas, rank 46 satu angkatan SCIENCE CLASS. wew,, that's from my (not)hard work.
seriously, I didn't study even a lil bit. paling cuma ngerjain tugas. kalo mau ulangan? jangan harap aku belajar hhe.... makanya nilainya ngepas semua. jah emang dasarnya gue yang gak oke kan yaa...

tapi, terus terang aja aku iri sama temen2ku yang nilainya lebih bagus dari aku. salah ku sendiri sih, gak belajar dengan giat *halah. tapi kan tetep aja...
maaf yaa kalo gue kayak gini, kayak gak nerima kenyataan. tapi karena gue biasa jadi the best, pas gak jadi kan ngerasa gimanaa...gitu. yah emang sii,, itu juga gara2 gue yang males-malesan. well, I do not blame anyone. hhe....

udah ah, semester 2 ini gue mau belajar serius, mau bisa ngebagi waktu gue antara organisasi, belajar, atau mungkin nanti gue bakal ikut les ape gitu. mungkin...^^


Lalu lalu..??

2009-01-07

Sepertinya, hidupku berakhir besok T.T

Sepertinya ini adalah postingan terakhir gue, maaf kawan-kawan.

Sepertinya hari ini adalah hari terakhir dimana gue bisa ngepost, buka FS, FB, chatting di MSN n Y!M. ah malangnya gue….

Maaf kawan-kawan, gue harus pergi….

Gue bakal menjemput ajal gue, bakal bertemu dengan malaikat pencabut nyawa gue….

AARRRGGGHHH…!!!!

Sepertinya ini adalah postingan terakhir gue, maaf kawan-kawan.

Sepertinya hari ini adalah hari terakhir dimana gue bisa ngepost, buka FS, FB, chatting di MSN n Y!M. ah malangnya gue….

Maaf kawan-kawan, gue harus pergi….

Gue bakal menjemput ajal gue, bakal bertemu dengan malaikat pencabut nyawa gue….

AARRRGGGHHH…!!!!


Wait a second, gue belom mau mati BESOK!

Tapi itulah yang akan terjadi kawan, gue besok kayaknya bakal mati. Entah shock, atau kena serangan jantung. Stroke juga bisa. Semacamnya deh. Mau tau kenapahh??

Oke, gue bakal kasi tau.

BESOK GUE NGAMBIL RAPOT.

And it's scary, very scary. Gue takut banget sama rapot semester gue sekarang. Anjrit gue deg-degan setengah mate. Gue gak bisa tidur, gak bisa beristirahat dengan tenang. Gak bisa boker dengan semestinya *lhoo?? Ia neh, gue yakin banget raport gue bakal ancur. Gue yakin, kalo masih pake system dulu yang kalo nilai jelek pake tinta merah, nilai gue pasti merah semua. Dan parahnya lagi, tadi guru kimia gue bilang, XI IPA 4 sama XI IPA 5 nilainya gak ada yang tuntas semua. WHAT THE…??? Nilai di kelas gue, XI IPA 4, katanya gak ada yang nyampe 7, tapi paling rendah 6. OH EM JI. Trusan gueru seni gue bilang di kelas gue ada beberapa yang remed. ITU PASTI GUE!! Kenapa yakin? Gak tau. Firasat ajah. DAMN!!

Gue kalo ngelait rapotnya, pasti nangis. Ialah, gue biasa dengan raport nilai bagus, dipuja puji banyak orang, sekarang jatuh ambruk ke level paling dasar. Bukan nyombong sih ya,, tapi itu kenyataan. Gue gak bisa terima kenyataan itu. Dan gue juga orangnya perfectionist. Jadi,, apa boleh buat. Gue pasti bakal nangis dengan suksenya. OH EM JII…!!!!

Gue yakin, kalau bener raport kali ini jelek, pasti yang disalahkan adalah kegiatan gue. Yap, kesibukan gue di KI.PKBR 54 emang agak menyita waktu gue. Tapi gue setidaknya juga belajar yaa,, gak Cuma maen-maen aja atau Cuma berorganisasi aja. Plis deh, ini bukan salah kegiatan gue. Ini salah gue gak bisa membagi waktu gue antara belajar dan organisasi. Dan gue berharap gue gak dilarang buat berorganisasi lagi. Plisplisplis,, jangan dongg….. yah yah yah????

Kayaknya, male mini, gue bakal nyanyi… "Que serra serra,, whatever will be, will be…." Gue harus menyiapkan diri tuk menerima berbagai nasehat dan omelan hiks….

Lalu lalu..??

2009-01-04

School is come!!!

Anjrit gue baru nyadar kalo hari ini tanggal 4 desember, berarti besok gue MASUK SEKOLAH.

Anjrit gue baru nyadar kalo hari ini tanggal 4 desember, berarti besok gue MASUK SEKOLAH. Apa yang bisa diharapkan dari masuk sekolah besok? Paling Cuma ketemu temen-temen sekalian dan tentunya berjumpa kodok hihhi… apa kareba ya dia?? :P

Tadi, ada acara keluarga gituh. Ada pengajian di rumah nenek gue (ehm, sebenernya rumah simpenan sih. Abis gak ada yg ninggalin hha)dan keluarga besar gue ngumpul situ semua. Kecuali keluarga gue lah, gak mungkin juga mereka dateng kesini Cuma gara-gara pengajian gitu hhe… duh gue baru nyadar keluarga besar gue benar-benar besar hha… dan kerennya lagi, sepupu gue bawa pacarnya lho. Abis dia diledek disitu. Gue dan sepupu laknat lainnya pada bilang "jah dia nyari restu tuh hha…" sambil nyengir-nyengir gak jelas gitu. Dia gak ngebales, gengsi lah di depan ceweknya gitu hha…

Dan oh ya, sepupu gue yang laen, yang udah tuwek dan alumnus 54 juga (eh dia ketua OSIS loh di jamannya jahahaha) ngejek gue dan sepupu gue lainnya yang masih sekolah. Pake bilang selamet yugais lagi. Mau tau gara-gara apa? Karena ANAK SEKOLAH MASUK JAM 6.30 T.T Dah dia pake ngejekin gue nyuruh tidur padahal masi jam 5 sore. Katanya, "ntar telah masuk sekolah." SIAL!

Hmmm….

Tapi buat gue gak masalah sih. Secara sehari-hari gue nyampe sekolah jam 6 lewat. Jadi? Ya gak masalah lah kalau masuk sekolah jam 6.30. gue udah nyampe soalnya hahaha…. Gak guna juga sih tuh peraturan buat gue, gak ngepek hihhi…

Tapi sialnya besok anak 54 masuk jam 6.15. soalnya Pembina upacaranya khusus dari dikmenti, yaitu yang mulia wakil dikmenti. Jah penting banget dah hha… dan gue seperti biasa jadi petugas dong, jadi MC senangnyah hihhi… tengkyuh buat ass.kegiatan kitah hha… kan udah gue bilang laras mameen kagak masuk. Bener kan, dia berangkat hari senin 5 januari ke Surabaya. Untung udah gue kasi tau hihhi….

Tapi jujur aja yah, gue males banget nih masuk sekolah. Secara gue pas liburan bangun siang leha-leha terus guling-gulingan di karpet baru mandi itu juga pas udah jam 5 sore hhe…. Nah kalo masuk sekolah? Bisa jetlag gue. Bangun jam 4, berangkat jam 5, pulang jam 5 sampe rumah, bisa bengek gue GYAOOO….!!! Jah tapi apa boleh buat anggap aja ini seperti perjuangan Lintang untuk mencapai sekolah. Sayangnya gak ada buaya yang menghadang gue di perjalanan hihhi….

Ok guys,,

MET SEKOLAH YAAA…!!!!!!!!!

XD XD XP XP

Lalu lalu..??

2009-01-03

Sky a.k.a ciel a.k.a langit

Now I'm gonna tell you guys about my love to the sky.

Now I'm gonna tell you guys about my love to the sky.

Sky is the most amazing thing in this world. Well, at least for me. Kalau misalnya di urutin tentang hal yang ter-AMAZING buat gue di dunia ini, ini dia:

  1. Sky
  2. Love
  3. Air
  4. Friendship / connection between one another
  5. Mother

That's it. Itu Cuma lima lhoo…. Masih banyak lagi hal-hal yang menurut gue begitu sempurna disbanding gue yg hina ini ^^;

Langit, menurut gue, adalah (seharusnya) cerminan hati setiap insan di dunia. Langit yang luas, tak bertepi, dan penuh dengan hal-hal yang indah disetiap sisinya. Sumpah gue seneng banget sama langit. Setiap gue sedih, gue selalu menatap langit. Berkata bahwa seharusnya seluas itulah hati gue, sehingga masalah apapun bisa gue atasi dengan lapang dada. Ya iya lah, orang langit luasnya semana. Nah kalau hati gue seluas itu kan, masih banyak tempat di hati gue yang bisa gue pake untuk menyelesaikan masalah itu. Betul gak?

Langit, juga (seharusnya) luas kesabaran manusia. Waktu itu temen gue pernah nanya waktu pelajaran agama, "bu, batas kesabaran manusia itu dimana?" and my teacher gave a very perfect answer. "batasnya di kematianmu." That's a very correct answer. Kematianmu, itulah batasnya. Kayak langit, tak bertepi. Dan baru berakhir di saat kiamat itu datang. Berarti, kematian dari langit itu sendiri. Ya kan? Makanya gue selalu dibilang sabar banget sama temen2 gue. Jahahaha…. Kalo gue gak sabar, maka gue bakal jadi orang yang bener2 gak bisa sabar. Tapi,, berkal langitlah gue jadi orang yang sangat amat sabar bagi mereka. Ya gak seehh?? Hkhk….

Langit, bagi gue, adalah tempat gue menumpahkan seluruh amarah gue. Dihadapan langit, gue biasa berteriak mengeluarkan segala unek2 gue dan mengeluarkan semua hal yang bikin gue mumet, yang bikin gue ngerasa useless hidup di dunia ini. Yang bikin gue ngerasa gue sendirian di dunia ini. Dengan langit, gue bisa balik lagi jadi gue yang ceria, gue yang optimis, gue yang dikenal banyak orang. Di depan langit, gue biasa jadi orang yang oh-so-skeptic dan bener-bener 180 derajat dari apa orang liat selama ini. Dan tentu saja, setelah itu gue bakal menjadi my known self. Ya kan?

Karena itu, gue sangat suka sekali dengan yang namanya langit. It was a very amazing gift from god for me. Hey, sky is for everyone rite?

Lalu lalu..??

2009-01-01

Last second in 2008

Jah tau gak sih lo, gue udah membuat rencana-rencana di otak gue buat malem tahun baruan gue yang sendiri. Uhuhuhu…

Jadi ceritanya gue bakal maen gitar dan nyanyi "malam iniii… ku sendiriiii… tiada yaannggg…. Menemaniiiii…." Trus sambil menitikkan aer mata menatap nanar langit luas yang mendung mengikuti suasana hatiku….

*eh BUKAN!!! Itu mah naskah orang lain bukan gue! Lagipula, gue gak bisa maen gitar hyahahaha….*

Jah tau gak sih lo, gue udah membuat rencana-rencana di otak gue buat malem tahun baruan gue yang sendiri. Uhuhuhu…

Jadi ceritanya gue bakal maen gitar dan nyanyi "malam iniii… ku sendiriiii… tiada yaannggg…. Menemaniiiii…." Trus sambil menitikkan aer mata menatap nanar langit luas yang mendung mengikuti suasana hatiku….

*eh BUKAN!!! Itu mah naskah orang lain bukan gue! Lagipula, gue gak bisa maen gitar hyahahaha….*

Rencana gue yang asli itu gue bakal merenung di balkon, merenungi hal-hal yang udah pernah gue lakuin di tahun 2008. Mengingat-ingat segala kesalahan gue di tahun 2008. Membuat rencana-rencana yang bakal gue lakuin di tahun 2009 yang menguntungkan buat semua pihak, dan sebagainya. Hmm,, ada satu lagi siihh,, tapi karena ini udah gak bisa dilakuin, yah gak usah ditulis aja yaa.

Tapi berhubung dari sore kepala gue pusing, trus badan gue agak anget, dan gak tau kenapa seluruh badan gue gatel-gatel padahal suwer disamber geledek saat itu gue udah mandi pake luluran lagi *lhoo?* yaudah gue memutuskan untuk merubah jadwal gue. Gue bakal tidur jam 19.00, bangun jam 23.30, dan naik ke balkon buat yah itu melakukan rencana gue tadi.

Jah ternyata jam 7an si kk sms. Jadilah kita smsan, ditambah ulya dan elva juga sms gue. Yaudah deh tuh gue smsan ama mereka. Dan akhirnya gue baru tidur jam 22.00 di malam hari. Dan pas bangun-bangun jam telah menunjukkan jam 04.33 alias jam SETENGAH LIMA PAGI. Itu berarti GUE MELEWATKAN COUNTDOWN BEGITU SAJA.

TIDAAAAAKKKKKKKK….!!!!!~~~~

Yasud lah apa boleh buat, waktu telah berjalan dan itu artinya gue harus menunggu 365 hari lagi buat countdown. Hiks….

Dan apa arti judul itu? Gak ada karena gue gak ngalamin tuh yang namanya last second in 2008. Eh ngalamin deng. Gue lagi maen petasan sambil jogged-joged ngiterin api unggun di pulau KAPUK. Ya, itu semua Cuma MIMPI…..

Lalu lalu..??